Studi terbaru, yang dilakukan oleh seorang profesor Stanford University, menunjukkan bahwa mutasi otak membuat manusia semakin bodoh.
"Kemampuan intelektual tertinggi pada manusia terjadi saat manusia berada di era nonverbal dan liar. Saat itu, mereka harus memikirkan cara-cara untuk tidak dimakan oleh binatang liar," kata Gerald Crabtree, peneliti utama dari studi yang diterbitkan dalam jurnal Trends in Genetics, seperti dilansir New York Daily News, (13/11).
Kelangsungan hidup menjadi kunci utama dalam memaksimalkan kerja otak. Demi untuk bertahan hidup, manusia terdorong untuk menjadi lebih cerdas. Namun, pembangunan pertanian dan peningkatan hidup perkotaan telah melemahkan proses seleksi alam dan menurunkan kecerdasan tersebut.
Mutasi otak - yang dibawa oleh kemajuan masyarakat membuat manusia bertahan pada kehidupan yang tidak stres, yang pada akhirnya mengikis kemampuan intelektual dan emosional mereka. Gerald bahkan memprediksi dalam 3000 tahun ke depan, manusia akan mengalami dua mutasi atau lebih, yang berbahaya bagi stabilitas intelektual dan emosional kita.
"Mutasi ini akan membahayakan fungsi intelektual manusia dan kita harus tahu bagaimana masing-masing mutasi dapat berinteraksi antara satu sama lain dan adanya proses lain, seperti pengaruh lingkungan," tuturnya.
Para ilmuwan masa lalu berusaha keras untuk mengubah dunia. Sayangnya, perubahan itu kini membuat manusia semakin malas untuk berupaya. Bahkan, hampir semua pekerjaan manusia telah digantikan oleh robot.
source : http://suaramerdeka.com